Prodi

Living Tolerance Menyambut Rektor IAIN Kudus dan Sinode GKI di Bandara Kaimana

Blog Single

Suasana Damai penuh keakraban sambut kedatangan Rektor IAIN Kudus dan Sinode GKI Papua Barat di Bandara Kaimana Papua Barat. 

Kunjungan balasan Rektor IAIN Kudus ke Pemda Kaimana Papua disambut hadlrah sholawat oleh Pemda Kaimana bersama segenap Pengurus MUI Kaimana, Pengurus Cabang NU, dan Pengurus Daerah Muhammadiyah Kaimana. Pada saat yang sama rombongan Sinode GKI Papua Barat juga disambut dengan tari tradisional khas Papua dengan busana khasnya oleh Pengurus Gereja Kristen Kaimana. Begitu ritual penyambutan dengan hadlrah sholawat dan tari khas Papua selesai dilanjutkan ke ruang transit VIP yg sama di bandara.

Sempat saling sapa dengan penuh keakraban di forum transit itu antara tokoh Islam Papua, Sinode, Rektor, MUI, PCNU, dan PD Muhammadiyah dengan rombongan. Ini adalah bagian kecil dari potret damai yg hidup di masyarakat asli Papua yg menganut falsafah hidup yg mereka pegangi satu tungku tiga batu. Tiga batu representasi Islam, Katolik dan Protestan, adapun satu tungku sebagai wujud kemanusiaan Papua. Selain itu, tiga batu juga dimaknai sebagai relasi agama, budaya dan pemerintah dalam membangun perdamaian Indonesia.

Safar Furuada, Sekretaris MUI Kaimana juga menceritakan ada satu desa 99 persen Muslim, sementara Yayasan Pendidikan Kristen melayani Pendidikan dengan Kurikulum Islam di Kaimana. Bahkan Nurul Huda, Pengurus PHBI Kaimana, menambahkan menjelang lebaran pihak gereja di Kaimana sempat berkirim surat ke salah satu ta'mir masjid di Kaimana ijin untuk ikut kerja bakti membersihkan masjid jelang lebaran. Pihak Ta'mir mengizikan dan sekitar limapuluhan umat Kristen membersihkan masjid dengan penuh perdamaian, sementara pihak ta'mir juga menyiapkan konsumsi makan meskipun dalam suasana Ramadlan sebagai wujud menghormati tamu yg non muslim itu.

Prof. Abdurrohman Kasdi, Rektor IAIN Kudus melihat suasana toleransi beragama tersebut menyarankan perlu dijadikan sebagai prototipe kerukunan dari Kaimana untuk dunia. Nur Said Kepala Perpustakaan IAIN Kudus dan pengasuh mahasantri dari Kaimana yg turut mendampingi Rektor mengusulkan gaya hidup rukun di Kaimana ini perlu dijadikan sebagai supporting data bagi Literasi Kerukunan Nusantara di Perpustakaan IAIN Kudus untuk dunia sebagaimana fondasinya yang telah ditanamkan oleh Sunan Kudus beberapa abad yang lalu. 

Sementara Ahmadi Direktur Ma'had IAIN Kudus tempat konsultasi mahasantri Kaimana, dengan komitmen kemanusian bersama IAIN Kudus terus menemukan kader Papua untuk proses kader ulama dalam menebarkan Islam toleran di bumi Cendrawasih Papua. Kunjungan rombongan Rektor ke Kaimana Papua juga dalam rangka memperkuat kolaborasi dan komitmen IAIN Kudus yang sedang transformasi ke UIN Sunan Kudus dalam kepeduliaannya kepada komunitas terluar dan perbatasan di Papua untuk NKRI dan menjadikan IAIN Kudus sebagai Pusat Toleransi Nusantara untuk dunia.

Share this Post: