Prodi

Tinjau Pelaksanaan UM-PTKIN di IAIN Kudus, Kekhawatiran Kecurangan Sirna

Blog Single

Kasubdit Ketenagaan Direktorat PTKIN Pendidikan Islam Dr. A. Syafi’I   melakukan monitoring pelaksanaan SSE UMPTKIN tahun 2020  yang diselenggarakan panitia lokal  IAIN Kudus di laboratorium komputer gedung perpustakaan lantai VI pada Selasa(04/08/2020).

Didampingi Wakil Rektor I selaku Ketua Panitia Lokasi IAIN Kudus, Wakil Rektor II, dan Koordinator SSE IAIN Kudus, Syafi’I meninjau proses pengawasan SSE  terhadap 240 peserta yang mengikuti ujian pada hari kedua sesi pertama. Dari hasil monitoringnya Syafi’I mengapresiasi pelaksanaan UMPTKIN tahun 2020 secara daring ini. Kekhawatiran yang timbul dari pelaksanaan secara dari ini akhirnya sirna.

“Awalnya saya agak pesimis, karena dengan skala nasional, waktu serempak akan dilakukan secara daring. Yang saya bayangkan, riskan kebocoran , ketidakakuratan, dan ketidakpraktisan akan muncul” jelasnya.

Secara teknis tingkat kecurangan peserta telah diantisipasi, karena peserta diwajibkan menggunakan perangkat yang memiliki kamera depan. Sehingga secara berkala dengan  waktu yang tidak diketahui oleh peserta akan meng-capture peserta selama menjalani ujian.

Selain itu terdapat fitur untuk menegur peserta. Mulai dari teguran jika peserta ujian tidak identik dengan foto identits yang terdaftar, peserta menerima bantuan dari orang lain, merokok selama mengerjakan, peserta membaca refrensi, terdapat orang lain di sekitar, peserta tidak terlihat pada hasil rekam dan teguran karena pakaian tidak sopan. Pengawas berhak memberkentikan peserta ujian jika teguran yang diberikan tidak diindahkan peserta.

Dengan safety yang berlapis ini Syafi’I optimis, meskipun pelaksanaan secara daring sudah memungkinkan bahwa peserta tidak akan berlaku curang.

“harapan saya pelaksanaan ini akan bisa berjalan objektif sehingga bisa menghasilkan calon-calon mahasiswa yang memang sesuai dengan kualifikasi” ujarnya.

Senada dengan kasubdit Ketenagaan, Ketua Panitia Lokasi IAIN Kudus  Dr. H. Supa’at, M. P.d menyampaikan kekhawatirannya tidak terbukti, meskipun pada hari pertama ujicoba ada beberapa keluhan, namun setelah terdapat pembaharuan sistem, hingga pelaksanaan ujian semua berjalan lancar.

“ Saya bersyukur pelaksanaan ini telah berjalan dengan baik. Bisa dikatakan ini merupakan CBT dari rumah, jika dilihat kekhilafan dan kecurangan yang terjadi prosentasenya sangat kecil, jadi yang saya khawatirkan telah sirna” pungkasnya.

Selain itu, jika terjadi masalah atau kendala saat melaksanakan ujian, peserta bisa melapor  ke helpdesk UM-PTKIN melalui sapa.um-ptkin .   (Yusi-Humas IAIN Kudus)

Share this Post: